FATWA
DEWAN SYARI’AH
NASIONAL
Nomor: 47/DSN-MUI/II/2005
Tentang
RESCHEDULING DALAM
MURABAHAH
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Dewan Syari’ah Nasional setelah,
Menimbang
|
a.
|
bahwa
sistem pembayaran dalam akad murabahah pada Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS)
pada umumnya dilakukan secara cicilan dalam kurun waktu yang telah disepakati
antara LKS dengan nasabah;
|
|
bahwa
dalam hal nasabah mengalami penuruan kemampuan dalam pembayaran cicilan, maka
ia dapat diberi keringanan;
|
|||
c.
|
bahwa keringanan sebagaimana dimaksud di atas dapat
diwujudkan dalam bentuk rescheduling
dalam pembayaran kewajibannya.
|
||
d.
|
bahwa untuk kepastian hukum tentang masalah tersebut
menurut ajaran Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa sebagai pedoman
bagi LKS dan masyarakat secara umum.
|
||
Mengingat
|
1.
|
Firman Allah SWT;
antara lain:
|
|
a.
|
Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 275:
|
||
… وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ
وَحَرَّمَ الرِّبَا…
|
|||
"…Dan
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…."
|
|||
Firman
Allah QS. al-Nisa’ [4]: 29:
|
|||
b.
|
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لاَتَأْكُلُوْا أَمْوَالَكُمْ
بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ
مِنْكُمْ...
|
||
“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling
memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu…”.
|
|||
c.
|
Firman
Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1:
|
||
يَآ أَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا أَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِ …
|
|||
“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu”.
|
|||
e.
|
Firman
Allah QS. al-Ma’idah [5]: 2:
|
||
… وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ
وَالتَّقْوَى ولا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الإِثم وَالعُدْوَان (المائدة: 2)
|
|||
“…
dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa….”
|
|||
f.
|
... وَإِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ،
وَأَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَكُمْ ...
|
||
“…
Jika
|
|||
2.
|
Hadis-hadis
Nabi s.a.w.; antara lain:
|
||
a.
|
Hadist
Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan shahihkan oleh Ibnu Hibban :
|
||
عَنْ
أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيّ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنِّمَا الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ، (رواه
البيهقي وابن ماجة وصححه ابن حبان)
|
|||
Dari Abu Sa’id Al-Khudri
bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan
dengan kerelaan kedua belah pihak.
|
|||
b.
|
Hadis Nabi riwayat al-Thabrani dalam
al-Kabir dan al-Hakim dalam al-Mustadrak yang menyatakan bahwa
hadis ini shahih sanadnya :
|
||
روى ابنُ عباسٍ أنَّ النبيَّ صلى الله عليه وآله وسلم لَمَّا
أَمَرَ بإخرَاجِ بَنِي النَضِيْرِ جَاءه ناسٌ منهم، فقَالُوا: يَا نَبي الله،
إِنكَ أمَرتَ بإخراجِنا ولَنا على النَّاس دُيُوْنٌ لم تَحِلَّ، فقال رسول الله
صلى الله عليه وآله وسلم: ضَعُوْا وتَعَجَّلُوْا (رواه الطبرني والحاكم في
المستدرك وصححه)
|
|||
Ibnu Abbas
meriwayatkan bahwa Nabi Saw. ketika beliau memerintahkan untuk mengusir Bani
Nadhir, datanglah beberapa orang dari mereka seraya mengatakan: “Wahai
Nabiyallah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan untuk mengusir kami
sementara kami mempunyai piutang pada orang-orang yang belum jatuh tempo”
Maka Rasulullah saw berkata: “Berilah keringanan dan tagihlah lebih cepat”.
|
|||
c.
|
Hadits Nabi Riwayat Muslim:
|
||
مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً
مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ، وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَادَامَ الْعَبْدُ فِيْ عَوْنِ
أَخِيْهِ (رواه مسلم).
|
|||
“Orang yang melepaskan seorang muslim dari
kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan
Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya”.
|
|||
d.
|
Hadis Nabi riwayat
Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf:
|
||
اَلصُّلْحُ جَائِزٌ
بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ إِلاَّ صُلْحًا حَرَّمَ حَلاَلاً أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا
وَالْمُسْلِمُونَ عَلَى شُرُوطِهِمْ إِلاَّ شَرْطًا حَرَّمَ حَلاَلاً أَوْ
أَحَلَّ حَرَامًا.
|
|||
“Perjanjian dapat dilakukan
di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat
mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram.”
|
|||
3.
|
Kaidah
fiqh:
|
||
اَلأَصْلُ
فِى الْمُعَامَلاَتِ اْلإِبَاحَةُ إِلاَّ أَنْ يَدُلَّ دَلِيْلٌ عَلَى
تَحْرِيْمِهَا
|
|||
“Pada
dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.”
|
|||
4.
|
Fatwa DSN No. 23/DSN-MUI/III/2002
|
||
Memperhatikan
|
1.
|
Surat
dari pimpinan .... Nomor:
|
|
2.
|
Hasil
workshop 9-10 Dzulqa’dah 1425/21-22 Desember 2005
|
||
2.
|
Pendapat
peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Kamis, tanggal 08 Muharram
1426 H./ 17 Februari 2005.
|
MEMUTUSKAN
Menetapkan
|
:
|
FATWA TENTANG RESCHEDULING HUTANG MURABAHAH
|
|
Pertama
|
:
|
Ketentuan Rescheduling
|
|
LKS
boleh melakukan rescheduling hutang murabahah bagi nasabah yang tidak bisa
menyelesaikan/melunasi pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu yang telah
disepakati, dengan ketentuan:
|
|||
a.
Tidak
menambah jumlah hutang yang tersisa;
b.
Pembebanan
biaya dalam proses rescheduling adalah biaya riil;
c.
Perpanjangan
masa pembayaran harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
|
|||
Kedua
|
:
|
Ketentuan
Penutup
|
|
1.
|
Jika
salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan
di antara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan
Arbitrase Syari’ah Nasional setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah.
|
||
2.
|
Fatwa ini
berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan,
akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
|
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 08 Muharram 1426 H. 17
Februari 2005 M.
DEWAN SYARI’AH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua,
Dr. K.H. M.A. Sahal Mahfudh
|
Sekretaris,
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin
|